>>artikel di sini merupakan copas dari milis,membaca,atau dari situs islam lainnya, mudah-mudahan kita bisa mempelajari dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari:)<< Syukron Sudah Mengunjungi, Semoga Bermanfaat

Dosa Lebih Hebat Dari Zina  

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahawa dia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. 

Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala dia berkata, 

"Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." 
"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s terkejut.
"Saya takut mengatakannya." jawab wanita cantik. 
"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.

Maka perempuan itupun terpatah bercerita,
 "Saya .......telah berzina." 

Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan,
 "Dari perzinaan itu saya pun......lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya....... Cekik lehernya sampai.......tewas", ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya. 

Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang dia mengherdik perempuan tersebut.. 

"Nyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terhantuk-hantuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus ke mana lagi hendak mengadu. Bahkan dia tidak tahu mahu dibawa ke mana lagi kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? 

Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahawa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,

"Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? 

Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. 

"Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina Dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.

"Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?" 
" Ada !" jawab Jibril dengan tegas.

 "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran.

"Orang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina.

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusyuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. 

Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti mereka seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh bererti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mahu menerima kedatangannya.

Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan solat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi Dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan solat sehingga terlewat waktu, Kemudian dia mengqadanya, maka dia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 Hari, sedangkan satu Hari di akhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.Dasyatnya azab neraka.

Demikianlah kisah Nabi Musa Dan wanita pezina Dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi Kita Dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban solat dengan istiqamah.Insyallah.


Share/Save/Bookmark
This entry was posted by ::luvemania::. You can leave a response and follow any responses to this entry through the Subscribe to: Post Comments (Atom) .

5 komentar

Anonymous  

Sahabat

postinganmu dasyat

moga kita tak terkena dosa itu.

Hidup tak lepas dari pergaulan jadi lebih baik menjaga dari pada terjadi.
mudah2 an kita mampu menjaga diri ini

kisah ini mengingatkan saya kepada banyak manusia jaman sekarang yang mudah sekali menilai orang lain lebih rendah daripada dirinya, orang lain lebih hina, orang lain lebih bodoh, dsb, bahkan mudah sekali mencaci atau menghujat.

Untuk urusan sholat, seringkali banyak manusia meremehkannya, tidak saja urusan waktunya, tetapi juga urusan kesuciannya. Padahal soal suci ini, 1 titik najis saja adalah api neraka.

Semoga kita tidak termasuk dalam golongannya orang2 yang meremehkan ibadah kepadaNya ataupun urusan sesama manusia... :)

A/Lillah...saling mengingatkan itu perbuatan terpuji semoga tuhan mengampuni dosa kita 'amiin'

Nice posting.....jadi malu...udah berapa kali ninggalin shalat (huuuu, sedih).........